Menulis kreatif ( unsur instrinsik )

 Nama : Deryyan Maulana

Nim : 200103010163


Dalam sastra fiksi terdapat tokoh utama (protagonist), tokoh berlawanan (antagonis), tokoh pelerai (tritagonist) dan tokoh bawaan (figuran).2 cara pengarang menggambarkan watak para tokoh yaitu 

 - Cara analitik , menceritakan watak tokoh secara langsung Contohnya, yusuf, bukan asep. Orang berbadan tegap yang berdiri di seberang jalan. Rambutnya sudah memutih meski ia baru berumur 34 tahun. Ia lalu mengangkat tangannya. Tangan yang putih kecoklatan. Ia seperti terlihat menggigil. Kucoba untuk bertanya kepadanya.

 - Cara dramatic, pengarang menggambarkan watak tokoh melalui berbagai cara yaitu melukiskan tempat, melalui dialog yang memperlihatkan watak para tokoh, melalui fisik dan perilaku, tata Bahasa, jalan pikiran dan melalui tokoh lain. 

 • Contoh dari pelukisan tempat, yanto adalah anak kuliahan. Kamarnya tak terlalu kecil sekitar 4x7, Tetapi, banyak sekali barang berserakan disana. Bungkus makanan siap saji tergeletak di dekat TV. Buku-buku kuliah berada di berbagai sudut kamar.

 • Contoh dari dialog, agus mendobrak pintu tersebut. Ia lalu menangis. Mengapa setiap orang tidak mempedulikannya bahkan di hari ulang tahunnya, batinnya. Mak Ranti, pembantu Santi, mencoba menenangkan Santi agar berhenti menangis. “sebenarnya kamu menghentikan tangisanmu, kamu kan bisa membahagiakan kedua orang tuamu. Dengan kebaikan yang kamu perbuat pada setiap orang pasti orang tuamu akan peduli” ujar mak Ranti. Santi tetap menangis.

 • Contoh melalui tokoh lain, “lalu kenapa kades marah-marah?” kang ursin jadi bingung sendiri “kades marah-marah?”abay malah sekikikan. “asal akang tahu saja, kemarin juga kades marah-marah di depan komandan saya. Dia bilang, camat itu, baru dipindahkan saja sudah maacam-macam. Sudah berani banyak tingkah. Lalu setelah kades pergi komandan saya bilang, pantas saja kades marah, karena camat baru berani main mata dengan istri mudanya!. 

 • Contoh jalan pikiran, ia menemui anak-anak yang menangis dipinggir jalan tersebut pikirnya, mungkin anak itu sedang ketakutan, ia ingin mendekapnya dan menolongnya. 

 • Contoh tata Bahasa, mereka bilang bapak pergi waktu fajar, tapi kapan? Jika ibu saya saja tidak tahu kapan? Mereka bilang setelah pak igur pergi.

 • Contoh fisik dan perilaku, amel menelan ludah. Ia merasa ada gelombang pasang naik dan menyebar ke seluruh tubuh pembuluh darahnya. Di bawah cahaya lampu listrik 15 watt, wajahnya tampak sangat berat dan kecut.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Suara mahasiswa

Menulis kreatif ( Biografi )

Puisi ( Ode Buat Proklamator )